Operasi SAR Hari Kedua di Sidoarjo: 2 Santri Terlihat Hidup, 3 Jenazah Masih Terjepit Reruntuhan Gedung
SIDOARJO – Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki hari kedua (H-2) pada Selasa (30/9/2025) setelah bangunan empat lantai pondok tersebut runtuh pada Senin sore. Tim SAR gabungan kini berkejaran dengan waktu, fokus mengevakuasi korban yang terdeteksi masih hidup di bawah timbunan puing.
Data terbaru hingga pukul 07.30 WIB menunjukkan bahwa dari sekitar 140 santri yang diperkirakan berada di lokasi saat kejadian, 99 orang telah berhasil diselamatkan, namun satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Kronologi Mencekam: Pengecoran Gagal Saat Sholat Ashar
Bencana tragis ini terjadi pada Senin, 29 September 2025. Menurut laporan, sejak pagi hari dilakukan pengecoran di lantai 4 bangunan. Puncaknya, sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri tengah melaksanakan Sholat Ashar berjamaah, pondasi bangunan diduga tak mampu menahan beban cor yang masif.
"Pondasi tidak mampu menahan beban cor sehingga bangunan runtuh hingga ke lantai dasar. Pola runtuhan berbentuk pancake collapse dari beberapa lantai, yang membuat material sangat berat dan tidak stabil," jelas Basarnas dalam laporannya.
Fokus Utama: Mengeluarkan Korban Hidup di Dasar Reruntuhan
Meskipun sudah lebih dari 16 jam pasca-kejadian, Tim SAR Gabungan masih mendeteksi adanya harapan.
Laporan SITREP H-2 menyebutkan:
- Dua orang korban masih terlihat hidup di bawah reruntuhan, namun belum berhasil dievakuasi.
- Tiga orang korban lainnya terdeteksi meninggal dunia dan kondisinya masih terjepit.
Ketua Tim SAR di lapangan memastikan bahwa rencana operasi saat ini memfokuskan evakuasi korban yang masih responsif (hidup). Evakuasi korban meninggal dunia akan dilakukan setelah semua korban hidup tertolong.
"Posisi korban berada di lantai dasar, terhimpit reruntuhan bangunan. Ini menjadi kendala terbesar karena material sangat berat dan bangunan tidak stabil. Penggunaan alat berat menjadi opsi terakhir," tegas petugas Basarnas.
Evakuasi Berlangsung Dramatis Hingga Dini Hari
Proses evakuasi pada Hari-1 berlangsung dramatis hingga larut malam:
- Pukul 18.01 – 22.01 WIB: Tujuh korban berhasil ditarik keluar dari reruntuhan dalam keadaan selamat.
- Pukul 01.58 WIB: Korban kedelapan, Yusuf, berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan langsung dilarikan ke RS Delta Surya, bahkan setelah Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur meninjau lokasi.
Sejumlah besar korban yang selamat, dengan berbagai status cedera (Hijau, Kuning, Merah, hingga Hitam/meninggal dunia), telah didata dan dirujuk ke RS Siti Hajar dan RSUD Sidoarjo.
Operasi SAR ini melibatkan kekuatan penuh dari Basarnas Surabaya (15 personel), BPBD, TNI/Polri setempat, Damkar, PMI, hingga puluhan relawan kemanusiaan seperti Banser, Bonek Rescue, dan relawan SAR dari berbagai kota.
Proses pencarian dan evakuasi akan terus berlanjut hingga semua korban dipastikan terangkat, dengan harapan tim dapat segera menjangkau dua santri yang masih terlihat hidup.