Tuntut Lulusan STIT Raden Santri Gresik Adaptif di Era AI, Wakil Bupati Soroti Darurat Narkoba dan Judi Online
GRESIK – Sebanyak 78 wisudawan dan wisudawati Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Santri Gresik diwisuda dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-33, Minggu (26/10/2025). Bertempat di Hall Hotel Horizon GKB Gresik, acara sakral ini tak hanya menjadi simbol kelulusan, namun juga panggung penyampaian pesan penting dari tokoh-tokoh daerah, khususnya terkait kesiapan di tengah perkembangan teknologi dan tantangan sosial yang mengancam Gresik.
Ketua STIT Raden Santri Gresik, H. Imdadur Rahman, M.Hi., dalam sambutannya menekankan pentingnya kejelasan peta karier bagi para lulusan. "Kalian harus mampu mengetahui dan mengeksplorasi potensi diri, terutama dengan hadirnya teknologi Artificial Intelligence (AI). Harus betul-betul mampu menguasai perkembangan teknologi ini," tegasnya, menantang para sarjana baru agar tak lekang dimakan zaman. Beliau juga berpesan agar almamater tak dilupakan, dan berharap seluruh lulusan segera mendapat pekerjaan yang diimpikan. Sambutan Ketua ditutup dengan pantun penyemangat: "Jalan-jalan ke Malang bertemu Sahara, maksud hati ingin bertemu Luna Maya. Hari ini semua telah wisuda, semoga sukses seperti Menteri Purbaya."
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, dr. H. Asluhul Alif, M.Kes., menyampaikan apresiasi sekaligus 'Pekerjaan Rumah' (PR) serius kepada para wisudawan. Beliau berharap para lulusan STIT Raden Santri dapat menempati posisi strategis di Gresik dan ikut serta dalam mengatasi dua isu krusial di wilayah tersebut.
"Saya minta kalian bersama-sama memberantas narkotika, sebab di Gresik masalah ini tidak baik-baik saja. Serta, bantu atasi tingginya kasus perceraian, baik itu karena masalah ekonomi maupun judi online," ujar Wakil Bupati, menekankan peran sarjana agama dalam menjaga ketahanan sosial masyarakat.
Pesan penguatan juga datang dari Ketua Pembina Yayasan, KH. Syafiqi dan Wakil Kopertais IV, DR. H. Hasan Ubaidillah, S.Hi, M.Si. Wakil Kopertais IV mendorong para lulusan agar tidak berhenti belajar dan melanjutkan kuliah ke jenjang berikutnya, sembari berbagi kisah historis pesantren dari masa Nabi hingga Saat ini.
Di akhir acara, para wisudawan yang disebut sebagai "mahasiswa berintegritas dan berakhlak mulia" diingatkan untuk selalu menjadi orang baik di mana pun berada, meniatkan segala sesuatu karena Allah (Lillahi Ta'ala), dan tidak melupakan orang tua. Mereka juga didorong untuk mempertahankan serta mengembangkan softskill dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak demi menjunjung tinggi nilai-nilai kemajuan bangsa.
Acara wisuda ke-33 ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua MUI Gresik KH. Aunur Rofiq Thoyyib, Wakil PCNU Gresik DR. Syifaul Qulub, dan Ketua Baznas KH. Muhtadin S.Hi, M.M., serta perwakilan universitas dan sekolah tinggi se-Kabupaten Gresik.
[InfoGres]


