Cinta dalam Syariat

Novel Perdana Mahasiswa STAI Ihyaul Ulum: Mengukir Cinta dalam Bingkai Syariat

GRESIK – Berprestasi tak hanya soal angka di rapor, tetapi juga tentang kreativitas. Hal itu dibuktikan oleh salah satu mahasiswa penerima KIP-Kuliah dari STAI Ihyaul Ulum Gresik. Pada Juli 2025, ia berhasil menerbitkan novel perdananya berjudul Cahaya yang Tak Mampu Kusentuh. Karya fiksi religius ini mengisahkan perjalanan batin seorang santri dalam memahami makna cinta sejati.

​Novel ini membawa pembaca menyelami kisah Kiran, seorang santriwati yang hari-harinya diisi dengan hafalan Al-Qur'an dan canda tawa bersama sahabat. Namun, rutinitasnya berubah saat ia bertemu Farhan, kakak pengurus pesantren yang tanpa sengaja membuat hatinya bergetar. Tatapan, senyum, bahkan pesan singkat yang sederhana, semua itu menjadi ujian bagi Kiran untuk menjaga kesucian hatinya.

​Di balik malam-malam sunyi dan tumpukan hafalan, Kiran belajar mencintai dalam diam. Ia berjuang untuk melepaskan perasaan, menjaga hatinya tetap di jalan Allah, dan menyadari bahwa tidak semua yang kita inginkan bisa kita miliki, meskipun sering kita titipkan dalam doa. Kisahnya yang sederhana namun menyentuh mengajarkan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kepemilikan, tetapi juga tentang menjaga hati tetap bersih dan istikamah dalam ibadah.

​Kehadiran novel ini disambut hangat oleh seluruh sivitas akademika STAI Ihyaul Ulum Gresik. Ketua STAI Ihyaul Ulum Gresik, H. Ubaidillah, S.Ag., M.Pd.I., mengungkapkan kebanggaannya. "Karya ini tidak hanya bukti kreativitas, tetapi juga wujud nyata bahwa mahasiswa kami mampu menghasilkan literasi yang sarat nilai keislaman dan pesan moral," ujarnya. Beliau berharap novel ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

​Apresiasi serupa juga datang dari para dosen. Miftakhul Muthoharoh, M.Pd.I., dosen Pendidikan Agama Islam, menilai novel ini memiliki kekuatan dakwah yang lembut. "Dengan bahasa yang indah, pembaca bisa memahami pesan moral dan religius secara ringan, namun tetap menyentuh hati," jelasnya.

​Sementara itu, Dien Silmi Al-Anshor, M.E., dosen Ekonomi Syariah, melihat novel ini sebagai karya yang sangat relevan dengan generasi muda. "Di tengah arus digital yang serba cepat, novel ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga nilai-nilai religius. Saya berharap karya ini bisa memotivasi mahasiswa lain untuk menjadi lebih produktif dan kreatif," tutur Dien.

​Dengan terbitnya novel Cahaya yang Tak Mampu Kusentuh, STAI Ihyaul Ulum Gresik semakin mengukuhkan diri sebagai kampus yang tidak hanya mencetak intelektual religius, tetapi juga mendorong lahirnya generasi penulis muda yang kreatif, inspiratif, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.

Lebih baru Lebih lama